Peringatan Maulid Nabi SAW
YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !
Peringatan Maulid Nabi SAW
Membangkitkan Kecintaan kepada Nabi MUHAMMAD SAW
Bulan Rabiul Awal merupakan bulan yang sangat bersejarah dan berharga
bagi umat islam didunia. Dimana pada bulan ini Alloh SWT telah
mengaruniakan kepada kita umat manusia, seorang Nabi dan Rasul bernama
Muhammad bin Abdullah sebagai rahmat bagi alam semesta alam.
Sebagaimana firman-Nya,
وَمَآ أَرْسَلْنَـكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِّلْعَـلَمِينَ
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Nabi Muhammad SAW), melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. al-Anbiya; 107).
{Sebagai rasul pemungkas, Nabi Muhammad di utus untuk seluruh umat
manusia (khattaman linnasi), tanpa batas waktu. Artinya sampai kapanpun
ajaran beliau selalu relevan dan dibutuhkan. Skala jangkauannya bukan
sebatas kapasitas mampu menjawab tantangan globalisme, tapi jauh
melebihi itu, bahkan misinya rahmatal lil alamin (rahmat bagi seluruh
alam semesta). Rasulullah SAW memanifestasikan rohmatan lil alamin
dengan 4 hal, yaitu :
a) Pendidikan Tauhid;
b) Pendidikan yang bernuansa duniawi ukhrowi;
c) Peningkatan kualitas SDM dan
d) Pendidikan suri tauladan (uswah hasanah).
b) Pendidikan yang bernuansa duniawi ukhrowi;
c) Peningkatan kualitas SDM dan
d) Pendidikan suri tauladan (uswah hasanah).
Tatkala ditanya, apakah sebenarnya hakekat agama ?
Jawab Nabi SAW : "addinu husnul khuluq, agama adalah berbudi luhur dalam bermasyarakat, berkeluarga, berbisnis, berpolitik, berpendidikan dan sebagainya. Ibarat lingkaran raksasa, titik pusatnya kasih sayang (rahmat) dan pedomannya kitab suci Al-Qur'an}.
Jawab Nabi SAW : "addinu husnul khuluq, agama adalah berbudi luhur dalam bermasyarakat, berkeluarga, berbisnis, berpolitik, berpendidikan dan sebagainya. Ibarat lingkaran raksasa, titik pusatnya kasih sayang (rahmat) dan pedomannya kitab suci Al-Qur'an}.
Tanggal 12
Rabi’ul Awal telah menjadi salah satu tanggal istimewa bagi sebagian
kaum muslimin. Tanggal ini dianggap sebagai hari kelahiran Nabi akhir
zaman, sang pembawa risalah, penyempurna iman, Nabi agung Muhammad
shallallahu alaihi wa ‘alaa alihi wa sahbihi wa sallam. Beliau merupakan
sosok teladan umat muslim yang pada sosoknya lah kita berkaca terhadap
semua tindak tanduk yang kita perbuat setiap harinya.
Tanggal 12
Rabiul Awal ini biasa disebut Maulid Nabi atau Maulud saja. Kata maulid
atau milad dalam bahasa Arab berarti hari lahir. Jadi Maulid Nabi
Muhammad SAW (bahasa Arab mawlid an-nabī), adalah peringatan hari lahir
Nabi Muhammad SAW. Peringatan Maulid Nabi merupakan tradisi yang
berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad wafat.
Masyarakat muslim di Indonesia umumnya menyambut Maulid Nabi dengan
mengadakan perayaan-perayaan keagamaan seperti pembacaan shalawat nabi,
pembacaan syair Barzanji dan pengajian. Peringatan ini bukan sekedar
mengenang sebatas kelahiranya saja, lebih dari itu Secara subtansi,
peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kita selaku
umatnya kepada Nabi Muhammad SAW. Tujuannya adalah untuk membangkitkan
kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW.
Diantaranya banyak
menyebut manaqib (kisah hidup) dan kepribadian beliau yang mulia,
menjalankan sunnah-sunnahnya yang agung, dan banyak bershalawat
kepadanya. Sebagaimana hadist nabi yang artinya :“Di antara umatku yang
paling cinta kepadaku adalah orang-orang yang hidup sesudahku, yang
salah seorang di antara mereka ingin melihatku walau harus mengorbankan
keluarga dan harta benda.” (HR. Muslim) Salah satu bentuk kecintaan kita
kepada beliau adalah bershalawat, sebagaimana yang diperintahkan Allah
dalam al quran surah al ahzab ayat 56, Allah swt berfirman:
إِنَّ اللَّهَ وَ مَلَئكتَهُ يُصلُّونَ عَلى النَّبىِّ يَأَيهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صلُّوا عَلَيْهِ وَ سلِّمُوا تَسلِيماً
yang artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat
untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk
Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Al Ahzab: 56).
Asy Syaikh As Sa’di berkata: “(Dalam ayat ini) terdapat penjelasan
tentang kemuliaan Rasulullah , ketinggian derajatnya, mulianya kedudukan
beliau di sisi Allah dan di sisi makhluknya. Dan sesungguhnya Allah dan
para malaikat-Nya bershalawat, yaitu memujinya di hadapan para malaikat
dan kelompok makhluk yang mulia, yang menunjukkan kecintaan-Nya kepada
Nabi dan para malaikat yang dekat (dengan Allah) memberi pujian,
mendo’akan serta merendahkan diri kepadanya. Maka wahai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kalian kepadanya dan ucapkanlah salam dalam
rangka mengikuti Allah dan para malaikat-Nya serta sebagai balasan
baginya atas sebagian hak-hak beliau atas kalian dan untuk
menyempurnakan keimanan kalian. Mengagungkannya, mencintai dan
memuliakan nya, serta untuk menambah kebaikan-kebaikan dan menghapus
kesalahan-kesalahan kalian.” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 671)
Berangkat dari sini sudah sepantasnya, kita selaku umatnya selalu
bersholawat kepada nabi. sebagai bentuk kecintaan kita kepada nabi.
bersholwat ketika duduk, berdiri ataupun berjalan. Bersholawat Ketika
pagi siang sore maupun malam. Kita berharap semoga dengan peringatan
maulid nabi ini menambah kecintaan kita kepada nabi dan kembali
bersemangat menjalankan sunnah-sunnahnya yang agung.
Doa tidak akan diijabah tanpa shalawat
Dalam Kanzul Ummal 1: 173, pasal 2 Adab Doa:
Tidak ada suatupun doa kecuali ada hijab (penghalang) antara doa itu
dan Allah sehingga dibacakan shalawat. Ketika shalawat dibacakan, maka
robeklah hijab itu dan sampailah doa itu kepada Allah swt. Dan jika
tidak dibacakan shalawat, maka kembalilah doa itu.
Pernyataan ini diriwayatkan oleh Ad-daylami dari Ali bin Abi Thalib (sa).
Dalam Ash-Shawaiq Al-Muhriqah haaman 88:
Ad-Daylami meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:
الدعاء محجوب حتى يُصلّى على محمّد وأهل بيته ، اللّهم صلِّ على محمّد وآله
“Doa itu akan terhijabi sehingga dibacakan shalawat kepada Muhammad dan
Ahlul baitnya, yaitu: Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan
keluarganya.”
Dalam Faydh Al-Qadhir 5: 19, hadis ke 6303:
Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:
كل دعاء محجوب حتى يُصلّى على محمّد وآل محمّد
“Semua doa akan terhalangi sehingga dibacakan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.”
Al-Haitsami mengatakan: Tokoh-tokoh hadis tersebut dapat dipercaya.
Al-Muttaqi Al-Hindi juga menyebutkan dalam kitabnya Kanzul Ummal 1/314, mengutip dari Ubaidillah bin Abi Hafsh Al-‘Aysyi. Abdul Qadir Ar-Rahawi menyebutkan dalam Al-Arbain, Ath-Thabrani dalam Al-Kabir, Al-Baihaqi dalam Syu’b Al-Iman.
Al-Muttaqi Al-Hindi juga menyebutkan dalam kitabnya Kanzul Ummal 1/314, mengutip dari Ubaidillah bin Abi Hafsh Al-‘Aysyi. Abdul Qadir Ar-Rahawi menyebutkan dalam Al-Arbain, Ath-Thabrani dalam Al-Kabir, Al-Baihaqi dalam Syu’b Al-Iman.
Dalam Faydh Al-Qadir 3: 543:
Abu Syaikh meriwayatkan Ali bin Abi Thalib (sa):
الدعاء محجوب عن الله حتى يصلّى على محمّد وأهل بيته
“Doa itu akan terhijabi dari Allah sehingga dibacakan shalawat kepada Muhammad dan Ahlul baitnya.”
Hadis ini juga diriwayatkan Al-Baihaqi dari Asy-Sya’b, At-Tirmidzi dari Ibnu Umar.
Dalam Kanzul Ummal 1: 181:
Dalam Kanzul Ummal 1: 181:
Rasulullah saw bersabda kepada Ali bin Abi Thalib (sa): Jika disedihkan oleh suatu persoalan, maka bacalah:
اللّهم احرسني بعينك التي لا تنام، واكنفني بكنفك الذي لا يرام. أسألك أن
تُصلّي على محمّد وعلى آل محمّد، وبك أدرأ في نحور الأعداء والجبابرة
“Ya Allah, jagalah daku dengan mata-Mu yang tak pernah tidur, dan
jagalah daku dengan benteng-Mu yang tak pernah hancur. Aku bermohon
pada-Mu sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad,
dengan-Mu aku berlindung dari permusuhan musuh-musuhku dan orang-orang
yang sombong.”
Ali, Fatimah, Hasan dan Husein (sa) adalah keluarga Nabi saw
Dalam Musnad Ahmad 6: 324, hadis ke 26206:
Ummu Salam berkata bahwa Rasulullah saw bersabda kepada Fatimah (sa):
“Bawalah kepadaku suamimu dan kedua anakmu.” Kemudian Fatimah (sa)
bersama mereka datang kepada Nabi saw. Lalu beliau memayungi mereka
dengan kain kisa’ dan meletakkan tangannya pada mereka, lalu bersabda:
اللّهم إن هؤلاء آل محمّد ، فاجعل صلواتك وبركاتك على محمّد وعلى آل محمّد إنّك حميد مجيد
“Ya Allah, sesungguhnya mereka adalah keluarga Muhammad, curahkan
shalawat-Mu dan keberkahan-Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad
sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.”
Ummu Salamah
berkata: Kemudian aku mengangkat kain kisa’ itu untuk berkumpul bersama
mereka, kemudian Nabi saw menarik kain kisa’ itu (melarang masuk ke
dalam kain kisa’) dan bersabda: “Engkau adalah orang yang baik.”
Dalam Mustadrak Al-Hakim 3: 147, kitab ma’rifah Shahabah:
Abdullah bin Ja’far bin Abi Thalib berkata: Ketika Rasulullah saw
melihat rahmat Allah turun, beliau bersabda: “Datangkan padaku,
datangkan padaku.” Shafiyah bertanya: Siapa yang Rasulallah? Beliau
menjawab: “Ahlul baitku, yaitu Ali, Fatimah, Al-Hasan dan Al-Husayn.”
Lalu mereka datang kepada Nabi saw, kemudian beliau memayungi mereka
dengan kain kisa’, kemudian berdoa dengan mengangkat tangannya:
اللّهمّ هؤلاء آلي ، فصلِّ على محمّد وعلى آل محمّد
“Ya Allah, mereka adalah keluargaku, curahkan shalawat kepada Muhammad
dan keluarga Muhammad.” Kemudian Allah Azza wa jalla menurunkan surat
Al-Ahzab: 33.
Al-Hakim mengatakan hadis ini shahih menurut persyaratan Bukhari dan Muslim. .
Ditulis oleh Ahmad Dimyathi, S.Ag
YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !
BalasHapusBacalah selalu baik lisan maupun dalam hati kalimat nida'
"Yaa sayyidii yaa Rosulalloh".
Berfaedah sangat besar dan luar biasa untuk keperluan apa saja terutama untuk membersihkan hati dan ma'rifat Billah wa Rosulihihi SAW.
Boleh diamalkan oleh siapa saja tanpa pandang bulu dan golongan, baik tua, muda, dari suku bangsa manapun dan agama apapun.
Sebarkan kepada seluruh kerabat, teman, tetangga, sahabat dan semua orang yang kita temui.
Terima kasih dan Jazaa kumulloohu khoirooti wa sa'aadaatid dun-ya wal aakhirfoh Amiin !.
Posted by :
AHMAD DIMYATHI, S. Ag
Mobile Phones :
(0251) 8660966 (Kantor)
082226668817
085773653117
089527405377
Email :
pak.dimyathi@gmail.com