552 (Bagian Kedua) Tata Cara dan Adab Melaksanakan Ibadah Umroh
Yaa Sayyidii Yaa Rosuulalloh - Duhai Pemimpin kami Duhai Utusan Alloh !
Lihat postingan di facebook
Seorang teman yang hendak melaksanakan ibadah umroh bertanya kepada saya tentang hal-hal berikut:
01. Adab menginjakkan kaki di kota suci madinah dan mekkah....
02. Adab ke makam baginda Agung Nabi Muhammad SAW ,
03. Niatnya melaksanakan ibadah umroh
04. Selama kita disana mujahadah apa yg harus diperbanyak ?
05. Mengirim Ucapan Salam Kepada Rasulullah SAW.
Jawaban dari pertanyaan tersebut saya rangkum sebagai berikut :
1. Adab menginjakkan kaki di kota suci madinah dan mekkah...
Perbedaan Tanah Suci dengan Kota Lain
Perbedaan tanah suci dengan kota lain tentu akan menjadi suatu hal yang menonjol, karena tanah suci merupakan tempat untuk melaksanakan ibadah haji atau umroh bagi setiap muslim yaitu melaksanakan rukun islam yang kelima. Kota ini telah Allah namakan dengan tanah suci, sehingga bisa diambil perbedaan dengan negara lainnya yaitu tempat yang suci dan ada adab tertentu untuk menginjakkan kaki di tanah tersebut.
Hal ini seperti telah dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari yang artinya: “Sesungguhnya Ibrahim telah menjadikan kota Mekah sebagai tanah Haram (Tanah Suci) dan ia mendoakan para penduduknya. Dan sesungguhnya aku menjadikan Madinah sebagai tanah Haram seperti yang dilakukan Ibrahim terhadap Mekah”. Dengan seperti itu jelas bahwa hanya orang-orang tertentu yang bisa menginjakkan kaki di tanah suci, peraturan yang harus dilakukan dan di patuhi diantaranya adalah dilarang mengganggu hewan, merusak pepohonan, dan mengambil barang temuan yang bukan hak dan tidak diketahui pemilikinya.
Disaat menginjakkan kaki di tanah suci, yang harus dilakukan adalah memperbanyak beribadah, tidak dianjurkan untuk bertumpah darah di wilayan ini. Selain itu, orang yang berziarah atau sedang melaksanakan ibadah di tanah suci terdapat kewajiban untuk dipenuhi segala kebutuhannya dengan baik. Kewajiban dan aturan yang ada bukan sekedar aturan biasa karena semuanya telah diatur sejak zaman Rasulullah SAW.
Aturan tersebut sebanding dengan keutamaan yang dimiliki oleh tanah suci ini, setiap orang yang beribadah di tempat ini maka akan dilipatgandakan pahalanya, dan sebaliknya jika melakukan kemaksiatan maka akan diberikan balasan oleh Allah yang jauh berbeda dengan balasan yang diterima di tempat-tempat lain. Tanah suci telah menjadi tempat yang memiliki aturan tersendiri dan telah diajarkan oleh Rasulullah.
Seperti yang dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim bahwa ada satu tempat yang tidak mungkin dajjal memasukinya, tempat tersebut merupakan tempat orang-orang beriman jauh dari fitnah dajjal. Ya, tempat tersebut adalah Madinah Al-Munawarah, ditambah kota Madinah merupakan kota dimana setiap muslim dianjurkan untuk meninggal di kota ini, hal ini karena sesuai dengan keutamaan yang dimiliki dan tidak terdapat di kota manapun.
Sama halnya dengan kota Madinah, selain tempat dibangunnya Baitullah atau Ka’bah, Mekah Al-Mukaromah menjadi kota yang sangat dicintai Nabi Muhammad SAW. Dengan mengenal keutamaan tanah suci seperti itu, hendaknya sebagai seorang muslim akan rindu dan mengharap bisa menginjakkan kaki di tempat yang penuh pahala itu. Perbedaan dan keutamaan yang dimiliki tanah suci juga telah disebarkan atau diberitahukan kepada setiap jamaah haji atau umroh yang datang dengan diberikannya buku mengenai aturan dan keutamaan tanah suci. Semua aturan tersebut disusun oleh para ulama sesuai dengan yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.
2. Adab ke makam baginda Agung Nabi Muhammad SAW ,
Doa Ketika Berada Di Makam Rasulullah SAW dan Setelah Memberi Salam Kepada Baginda Agung Rosulullog SAW, Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar Ra.
Alhamdulillah, jika kita berkesempatan diberi peluang menjadi tetamu Allah dan tetamu Rasulullah SAW, maka disarankan agar kita berdoa kepada Allah swt setelah kita bersalaman dengan Rasulullah SAW., dan juga kepada sahabat beginda yaitu Sayyidina Abu Bakar as-Siddiq ra. dan Sayyidina Umar Ibn Khattab ra. iaitu ketika kita menziarahi makam mereka di Masjid Nabawi, di Madinatul Munawwarah .
Caranya:
Setelah melaksanakan solat tahiyatul masjid, kita melangkah dengan penuh tertib dan takzim menuju makam Rasulullah SA W dan memberi salam kepada baginda. Tundukkan kepala dan bersalam bersungguh-sungguh dan khusyuk – assalmualaika ya Rasulullah. Assalamu’alaika ayyuhannabiyu warahmatullahi wabarakaatuh - dengan nada yang perlahan, yang hanya didengar oleh telinga kita sahaja sebagai tanda hormat kepada Rasulullah SAW. Kemudian bergerak selangkah ke kanan bersalam kepada Sayyidina Abu Bakar, kemudian bergerak selangkah ke kanan bersalam kepada Sayyidina Umar ibn Khattab. Setelah kita selesai bersalam dengan Umar ibn Khattab, kita kembali ke makam Rasulullah SAW. (Duduklah di belakang tiang, antara laluan umum dengan makam baginda, bagi mengelakkan agar tidak dimarahi atau dihalau oleh Polis yang bertugas.) Di situlah kita membaca:
Ya Allah, telah datang perkhabaran kepadaku daripada kalamMu:
(An-Nisa':64)
"Dan Kami tidak mengutus seseorang Rasul pun melainkan supaya ia ditaati dengan izin Allah. Dan kalaulah mereka ketika menganiaya diri mereka sendiri datang kepadamu (wahai Muhammad) lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulullah juga memohon ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat, lagi Maha Mengasihani."Justeru itu Ya Allah, aku datang kepada RasulMu dan aku mohon ampun kepadaMu di atas segala dosa, maksiat, dan kesalahan yang telah aku lakukan serta bertaubat tidak akan mengulangi lagi kesalahan tersebut. Semoga Engkau mengampunkan daku Ya Allah, Wahai Tuhan Yang Maha Pengampun.
- Istighfar 70x (BOLEH BACA SAYYIDUL ISTIGHFAR ALA WAHIDIYAH)
- Innallaha wamalaaikatahu yusallu na 'alan nabi ....DST....10x
- Sollallahu wasallamu 'alaika Ya Sayyidii Ya Rasulullah 70x
- (DILANJUTKAN MELAKSANAKAN MUJAHADAH ALA WAHIDIYAH).
- Berdoa kepada Allah swt seperti berikut :
“Ya Allah Ya Tuhanku, berilah keberkatan kepadaku Ya Allah. Engkau telah sampaikan aku Ya Allah di hadapan NabiMu, di hadapan orang yang Engkau cintai Ya Allah. Mudahkan aku untuk menjunjung dan melaksanakan semua perintahMu Ya Allah dan menjauhi semua laranganMu Ya Allah."
"Ya Allah Ya Tuhanku, berkatilah usahaku Ya Allah, berkatilah semua rezeki yang Engkau berikan kepadaku Ya Allah. Ya Allah, berkatilah semua anak-anakku Ya Allah, berikanlah keampunanMu kepadaku Ya Allah."
"Ya Allah Ya Tuhanku, janganlah Engkau matikan aku sebelum Engkau mengampunkan semua dosaku Ya Allah."
"Ya Allah, jadikanlah aku seorang yang benar-benar ikhlas di dalam segala amalanku Ya Allah. Ya Allah, Engkau kumpulkan daku di dalam golongan yang sedikit di kalangan yang sedikit Ya Allah."
"Ya Allah, Engkau permudahkanlah ibadah umarahku dan Ibadah hajiku Ya Allah. Engkau jadikanlah ia haji yang mabrur, umrah yang maqbul, dan saie yang penuh dengan kesyukuran, Ya Allah."
Rabbana, aatina, fid dunya hasanah. Wa fil aakhirati hasanah, waqina 'azaban nar. Wa sallallahu 'ala saiyidina Muhammadin wa 'ala alihi wa sohbihi ajmaien.
CATATAN : Adab-adab berdoa/bermujahadah perlu dijaga seperti mengucapkan puji-pujian kepada Allah dsb.
3. Niatnya melaksanakan ibadah umroh
Niat umrah adalah :
نويت العمرة وأحرمت بها لله تعالى
Teks latin: Nawaitul umrota wa ahromtu biha lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat umrah dan ihram umrah karena Allah Ta’ala.
(dijiwai Lillah Billah, Lirrosul Birrosu..dst...).
4. Selama kita disana mujahadah apa yg harus diperbanyak ?
MUJAHADAH YAUMIYYAH BILANGAN 7 17, MUJAHADAH KHUSUSUS FAFIRRUU ILALLOH 5000, MUJAHADAH KHUSUS PENYIARAN WAHIDIYAH, MUJAHADAH KHUSUS KEUANGAN, MUJAHADAH KHUSUS KEAMANAN, MUJAHADAH KHUSUS KECERDASAN, MUJAHADAH KHUSUS ILMU LADUNI DLL...
5. Mengirim Ucapan Salam Kepada Rasulullah SAW.
Seseorang yang menziarahi kubur Nabi saw disunatkan mengucapkan salam kepada Baginda Agung Rosululloh SAW dengan ucapan:
"Assalaamu ‘alaika ayyuhan Nabiyyu wa rahmat Allaahi wa barakaatuhu, wa sallallaahu ‘alaika wa ‘ala aalika wa ashaabika Ya Sayyidii Ya Rosulalloh"
"Ucapan salam keatas Panjenengan , Ya Nabi dengan Rahmat dan Berkat Allah, dan moga Allah merahmati Panjenengan , keluarga Panjenengan dan sahabat Panjenengan, Duhai pemimpin kamii duhai Utusan Alloh".
Dan seterusnya memberi salam kepada Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar. Begitulah juga kita diajar mengucapkan salam apabila melawat mana-mana perkuburan orang-orang Islam yang lain. Amalan-amalan ini hanya disunatkan kepada mereka yang menziarahi kubur sahaja. Amalan mengirim salam kepada baginda saw atau pun kepada kubur sesiapa diperbolehkan.
Ada dikalangan mereka yang tidak dapat pergi ke Madinah mengirim salam kepada Nabi saw melalui mereka yang melakukan ziarah, beberapa dari mereka berdiri sambil menyampaikan salam tersebut. Ini adalah amalan sunnah/ boleh. Sebagaimana kita mengirim ucapan salam/menyebar salam kepada siapa saja, ke guru dan para sahabat, saudara kita sesama muslim lainnya. Nabi saw bersabda "Solawat keatas ku kerana sesungguhnya Solawat salam anda sampai kepadaku dimana sahaja kamu berada'- [hadits riwayat Abu Daud # 2042]".
"Mengirim salam kepada para Haji dan penziarah keatas Nabi saw dan membebankan selawat mereka keatasnya".Apa yang dianjurkan didalam Islam kepada sesiapa yang ingin memberi salam kepada Nabi ialah memperbanyakkan selawat salam kepada baginda -"Sesungguhnya Allah mempunyai malaikat diatas bumi yang mengembara keliling meyampaikan kepadaku salam dari Umatku" - [Hadith riwayat Ahmad 1/144, Al-Nasaa'i #1282,
Kepada mereka yang berada di kubur Nabi Muhammad SAW, digalakkan memberi salam kepada Beliau SAW dan juga memperbanyakkan selawat dimana saja mereka berada.
AL FAATIHAH - MUJAHADAH !
0 komentar:
Posting Komentar