559 PENCIPTAAN ALAM SEMESTA VERSI TAUHID (BAGIAN 2)
Dalam pembahasan sebelumya kita telah memohon untuk diperkenalkan beberapa vase / periode alam yaitu :
Kali ini mari kita bersama sama momohon kepada Alloh SWT, Semoga diberi taufiq hidayah-NYA, Mohon syafa'at tarbiyah Rosululloh SAW. Memohon bersama sama kepada para walinya Alloh khushushon Ghouts Hadzaz Zaman sehingga diberi kesempatan untuk memahami tiga macam alam yaitu ;
ALAM AZALIYAH / DZATIYAH
ALAM SIFATIYAH
ALAM AF ALIYAH
ALAM AZALIYAH / DZATIYAH. >> Adalah suatu alam kosong ( jawa = Gung lewang lewung ) tidak ada apa apa kecuali DZAT ALLOH ITU SENDIRI ( AL AHAD ) DZAT YANG MAHA SATU.
Kali ini secara khusus memasuki kajian Alamnya Alloh yang disebut dengan istilah Alam AZAL . juga bisa disebut alam DZAT yang merupakan sebuah alam permulaan yang keberadaannya tanpa permulaan dan tiada awal.
Makanya dalam penyebutan dari pada sifat alloh yang MAHA AWAL Keberadaannya tanpa proses. Kalau disebutkan ALLOH YANG MAHA ADA.
Karena keber- ADA- annya dalam bentuk Dzat yang sebenarnya tidak ada yang meng -ADA- kan. Keber -ADA- annya tanpa bantuan siapapun dan apapun, dan MAHA MAMPU atas kemampuan-NYA sendiri selama lamanya .
Bahkan menggambarkan DZAT ALLOH pun tidak ada yang mampu menjelaskan makna dzat itu sendiri. Sebab jika dalam memaknai DZAT ALLOH kita masih membayangkan Dzat kimia atau dzat benda, akan menjadi salah besar. Sebab Alloh itu bukan benda, bukan unsur kimia, jadi tidak bisa digambarkan dan tidak bisa dijelaskan. sehingga makna MAHA WUJUD ALLOH ADALAH KOSONG.
Makna MAHA TERDAHULU /QIDAM ALLOH ADALAH KOSONG.
Makna MAHA BAQO'/KEKAL DZAT ALLOH ADALAH KOSONG. dan seterusnya dan seterusnya adalah KOSONG YANG MAHA KOSONG yang kekosongamnya memenuhi kekosongan ALAM WUJUD DZAT dalam bentuk dzat yang tidak bisa diuraikan dan tidak bisa dijelaskan. Jika kita membutuhkan penjelasan, semata mata hanya sebagai bahan penjelasan untuk pendekatan pemahaman dari pada makna MAHA DARI DZATIYAH ALLOH.
Sesuai pesan Rosululloh SAW, bahwa tidak seorang pun yang bisa menjelaskan dan Tidak ada satu bahasa yang mampu memaknaiNYA kecuali DZAT ALLOH ITU SENDIRI. Barang siapa yang dikehendaki oleh NYA, hingga menyaksikan DZATIYAHNYA ALLO'H, maka seketika orang tersebut lenyap /fana'. Lebur sifat kemanusiaannya .
SEPANJANG MASA TIDAK ADA PENJELASAN YANG TEPAT TENTANG DZAT ALLOH KECUALI HANYA SEKEDAR PENDEKATAN PEMAHAMAN AKAN DZAT ALLOH YANG PADA HAKEKATNYA/ SEBENARNYA BELUM TEPAT.
Semua pendekatan pendekatan yang sudah pernah diupayakan, baiK dari para ULAMA' , para ahli astrology, ahli kimia, serta kajian kajian manapun masih berdasarkan imu.
Sedangkan pendekatan pendekatan kepada Alloh tidak bisa dicapai dengan ilmu. Kecuali pedekatan akan SIFAT ALLOH. padahal SIFAT ALLOH ITU BUKAN ALLOH.
PENDEKATAN KEPADA ALLOH HANYA BISA DICAPAI DENGAN ALLOH ITU SENDIRI. DENGAN KEHENDAK ALLOH SENDIRI. SEBAB ALLOH HENDAK MEMPERKENALKAN DIRINYA (BETAJALLI)..
SEORANG HAMBA ALLOH , DIPERKENALKAN ALLOH SEBAB ALLOH MENGHENDAKI. SEPERTI YANG TERJADI DENGAN PERJALANAN MI'ROJ ROSUULULLH SAW.
SEMENTARA PARA CENDEKIAWAN, ILMUWAN MASIH BARU MEMPELAJARI PROSES KEJADIAN PERJALANAN MI'ROJ ITU SENDIRI. BUKAN MI'ROJNYA YANG DIKAJI TAPI PROSES PERJALANANNYA.
Ada yang mengkaji menggunakan Al Qur'an dan hadits. Ada ya.g melalui ilmu kimia, astronomy, astrology dan lain sebagainya.
Mudahnya bagi kita orang awam seperti kami khususnya, akan terus berputar putar bidang ilmu, itupun yang tidak terjun langsung hanya mendengar cerita ilmu, cerita tentang proses kimia, cerita tentang ciptaan Allon, cerita tentang ketuhanan dan belum pernah menghadap tuhan apalagi menyaksikan tuhan.
Namun AHLUL MA'RIFAH WAL MAHABBAH, diberi keyakinan yang jauh lebih kuat dan tidak tergoyahkan walau diterpa badai apapun.
BELIAU BELIAU LEBIH MEMILIH MENDEKAT KEPADA ROSULULLOH YANG DIYAKINI SEDAH MENJALANKAN MI'ROJ.
BAHKAN PARA SHOHABAT , PARA TABI'IN DAN PENGIKUTNYA , SENANTIASA MENGEDEPANKAN BIDANG ROHANI. BUKAN BIDANG JASMANI.
Nah ! Pendekatan pemahaman dalam uraian inipun tidak boleh dijadikan acuan bagi siapapun. juga bagi penulis. Sebab pendekatan pemahaman ini masih ada unsur upaya dari seorang mahluq.
Padahal BILLAH ITU TIDAK ADA UPAYA APAPUN KECUALI UPAYA ALLOH ITU SENDIRI, KEHENDAK ALLOH ITU SENDIRI TANPA CAMPUR TANGAN MAHLUQ. TANPA ADA UPAYA DARI MAHLUQ. PEN MURNI BILLAH.
AL FAATIHAH - MUJAHADAH !
------------------
0 komentar:
Posting Komentar